Tepat
di tanggal 23 Desember 2012 aku en keluarga pergi berlibur ke gunung Bromo.
Aku, mamaku, papaku en adekku pergi kesana dengan berboncengan naek motor.
Berangkat dari rumah jam setengah 8 pagi lewat Nongkojajar, kami sampai di
Gunung Bromo jam 10. Perjalanan terasa jauh sekali padahal sebenarnya tidak
terlalu lama, mungkin karena jalannya yang sangat berkelok-kelok. Udah gitu
lagi2 dibikin ketir2 sama papaku gara2 katanya bensinnya mau abis….ckckck. Tapi
meskipun begitu capeknya pun tak terasa karena jalur yang kami lewati emang
sangat indah, melewati perkampungan, perkebunan, bukit2 dan gunung.
Sesampainya
di penanjakan Gunung Bromo udara terasa sangat dingin sekali. Saat berdiri di
pinggir tebing bner2 rasanya kagum luar biasa, speechless banget rasanya, padahal dulu udah pernah kesana tapi
rasa2nya rasa kagum untuk ciptaan Allah itu tak akan pernah ada habisnya.
Setelah memotret2 sejenak, kami pun mampir untuk mengisi perut. Setelah itu
kami melanjutkan perjalanan ke padang pasir untuk menuju ke kawah Bromo. Perjalanan
menuju padang pasir melewati jalan yang menurunnya lumayan curam banget. Sampe2
jeep2 itu harus ngantri buat naek ke atas. Bahkan ada juga yang sampe jatuh
dari sepeda motor di tikungan jalan, sampe kaca spionnya patah.
Pemandangan dari penanjakan
Pemandangan bukit-bukit yang ada di sekeliling kawah Bromo
Tak
lama bagi kami untuk sampai di tempat parkir jeep yang cukup dekat dengan pura.
Tapi kami tidak parkir disitu, kami parkir di tempat parkir sepeda motor yang
lebih dekat dengan kawah. Setelah parkir, kami pun siap2 untuk mendaki ke
kawah. Tapi pertama kali melihat tingginya dan jauhnya perjalanan menuju kawah,
sebenarnya sempat ragu mau naik. Tapi karena semuanya mau naik ya udah deh
nurut aja. Memulai perjalanan dengan melalui jalur kuda yang naek turun, jujur
aku agak ragu2. Tapi setelah bener2 menguatkan hati akhirnya berangkat deh.
Pertama sih masi semangat2nya, tapi udah agak lama en jalan mulai semakin
menanjak, mulai deh kaki ini terasa berat dan rasanya ngos2an banget. Bolak
balik aku teriak2 nyuruh adekku nungguin aku yang harus istirahat
berkali2….hehehe. Aku cuma bisa jalan lurus ke depan aja, jujur kalo harus
noleh ke belakang rasanya ngeri banget….hoho.
Inilah kawah Bromo di tanggal 231212, bau belerangnya krasa banget...
Akhirnya aku sampai juga di kawah Bromo
Kira-kira segitu jauhnya lah aku udah berjalan.... *luar biasa ngos2an
Waktu
udah nyampe pemberhentian kuda2, aku berhenti cukup lama di tempat duduk yang
ada di situ. Papaku yang udah nyampe duluan karena naek kuda, neriakin aku en
adekku yang masi di bawah. Trus adekku naek ke tempat papaku, sedangkan aku
masi terus duduk en mikir naek apa nggak. Akhirnya setelah capeknya lumayan
ilang, aku naek lagi ke tempat papa en adekku, trus lanjut perjalanan naek
tangga menuju kawah. Itu pun juga gak langsung berangkat gitu aja, aku masi
ragu lagi karena melihat tangga yang sepertinya koq tinggi banget. Tapi karena
papaku ngasi aku semangat en bilang mau ngikutin dari belakang, akhirnya aku
putuskan untuk naek aja.
Saat
naek tangga juga gitu, aku harus berkali-kali berhenti karena kaki ini rasanya
berat banget. Melihat banyak anak2 kecil juga yang ikut menaiki tangga itu
rasanya malu kalo aku harus mundur begitu saja. Satu per satu tangga aku pijak,
hingga akhirnya sampe di tangga paling puncak. Rasa capek dan cucuran keringat
sepertinya semua terbayarkan dengan pemandangan kawah yang sungguh luar biasa
menurutku. Kepulan asap putih dan bau khas belerang mewarnai suasana di atas
kawah itu. Pemandangan di sekitar kawah juga sangat luar biasa indah sekali.
Melihat manusia2 yang ada di bawah terlihat sangat kecil sekali, itu
menunjukkan kalau manusia itu sesungguhnya sangat kecil sekali di mata Tuhan,
jadi apa yang mau kita sombongkan di mata Tuhan??? (#renungan)
Setelah
berfoto2 sebentar kami pun segera turun. Nah turun tangga ini juga tantangan
lagi bagiku, mungkin memang tidak secapek waktu naik, tapi curamnya tangga itu
yang bikin aku ngeri banget. Sekarang gantian adekku lagi yang aku suruh
nungguin aku, aku pegangi bagian belakang jaketnya, sampe bia bolak balik
ngomelin aku gara2 jaketnya tertarik-tarik….hehehe.S Satu per satu aku turuni
tangga dengan hati2, karena memang angin juga bertiup cukup kencang dari bawah,
jadi harus beberapa kali berhenti karena kelilipan. Waktu udah dekat ke bawah
perjalanan mulai agak pelan2 soalnya didepanku ada anak kecil yang turun tangga
sambil ngitungin banyaknya anak tangga….hehehe. Setelah sampai di bawah tangga,
perjalanan dilanjutkan dengan menuruni bukit, perjalanan kali ini lebih lancar
bahkan sampe lari2, tapi ya tetep sambil gandeng adekku….hehe.
Mamaku
udah nunggu kami di bawah. Mama gak ikut naek ke atas soalnya katanya udah
pernah naek ke atas waktu ke Bromo sama temen2 guru. Setelah istirahat sejenak
membersihkan sepatu, kami trus balik pulang. Perjalanan pulang ini kami tidak
melewati jalan yang sama seperti saat berangkat. Kami pulang lewat jalur menuju
Tumpang. Saat di padang pasir menuju jalur Tumpang, ada fenomena aneh yang
terlihat di pasir2 yang ada di padang pasir itu. Di pasir2 itu terlihat ada asap
yang keluar, sehingga suasananya terlihat seperti kabut padahal itu asap dari
tanah, tapi aku gak tau asap apa ya itu??
Fenomena "pasir berasap"
Perjalanan
menuju jalur Tumpang ternyata lebih indah lagi daripada saat berangkat. Di
kanan kiri jalan terdapat bukit2 yang hijau ditumbuhi rerumputan dan tumbuhan
pakis. Setelah aku lihat2 dan mengingat apa yang pernah diceritakan adekku,
ternyata inilah yang disebut dengan bukit Teletubbies. Subhanallah sangat indah
sekali, jadi berasa seperti di luar negeri. Kami berhenti sebentar untuk foto2,
trus melanjutkan perjalanan.
Bukit "Teletubbies"
Awalnya
sih jalannya mulus karena memang dari pasir saja tanpa aspal atau batu2an. Tapi
kemudian kami bertemu dengan jalanan yang mulai bergelombang yang dibuat dari
batu2 seperti paving tapi bentuknya kotak dengan ukuran lebih besar dan tekstur
batu2 kecil penyusunnya masih terlihat, jadinya jalannya tidak rata. Awalnya
jalannya sih datar, tapi lama2 semakin menanjak, jadi harus lebih pelan2.
Perjalanan kami terhenti saat melewati jalan yang ada palang pintunya dan
terlihat ada beberapa orang di atas sepeda motor ngobrol dengan seorang bapak2,
gak tau deh apa yang diomongin. Tapi tidak lama kemudian palang pintu dibuka
dan kami melanjutkan perjalanan. Ternyata disitu adalah pertigaan, kalau ke
kiri menuju ke gunung Semeru dan kalau ke kanan menuju ke Tumpang. Suasananya
disitu sangat dingin sekali, kabut tebal membuat suasana semakin dingin dan
terasa sesak karena jumlah oksigen yang tipis.
Kami
pun melanjutkan perjalanan menuju
Tumpang. Kali ini jalanan lebih banyak turunan, tapi tetep banyak belokan jadi
harus hati2. Hingga melewati Desa Ngadas, masih baik2 saja. Tapi setelah cukup
jauh dari Desa Ngadas tiba2 papaku berhenti dan aku disuruh turun, ternyata ban
motor papaku yang depan bocor. Akhirnya aku dan mamaku tukar boncengan. Mau
tidak mau perjalanan harus tetap dilanjutkan karena memang masih jauh sekali
dengan pemukiman penduduk. Kami berjalan lebih pelan2 dan hati2, akhirnya
sekitar jam 1 kami sudah sampai di pemukiman penduduk dan langsung ke tambal
ban. Setelah ditambal kami segera melanjutkan perjalanan pulang yang sudah
tinggal sedikit lagi….^^
Hari
itu memang menjadi hari ulang tahunku yang paling berkesan sekali. Hari dimana
aku bisa mewujudkan impianku dengan berusaha melawan rasa takutku. Tapi dari perjalanan
itu aku tahu kalau aku ini phobia sekali dengan jalanan yang curam, tapi bukan
dengan ketinggian. Selain itu, aku juga belajar banyak untuk terus bersyukur
atas rahmat yang diberikan Allah dan belajar untuk menjadi orang yang tidak
sombong…
*Memang
tidak ada satu makhluk pun di dunia ini yang dapat menandingi kekuasaan Allah
SWT karena sesungguhnya Allah itu Maha Besar dan Maha Pencipta…
Subhanallah…..Alhamdulillah….Allahhuakbar….
Subhanallah…..Alhamdulillah….Allahhuakbar….