Senin, 23 Februari 2015

H.A.T.I

Hati…
Kenapa Allah menciptakan manusia dengan memiliki hati?
Kenapa Allah menciptakan manusia dengan hati yang berbeda-beda?
Ada yang memiliki hati yang kuat, lembut dan juga rapuh.
Hati yang tak terlihat oleh mata manusia tapi dapat dirasakan.
Hati yang selalu terkoneksi dengan pikiran dan fisik setiap manusia.
Jika hati selalu terjaga dan bersih maka akan membuat pikiran juga selalu positif dan fisik pun akan jadi sehat.
Tapi jika hati terkotori oleh penyakit hati maka akan membuat pikiran menjadi negatif dan akan berpengaruh buruk pada keadaan fisik.

Dan aku baru tahu itu atau mungkin lebih tepatnya baru merasakannya. Kira-kira beberapa bulan yang lalu entah bermula dari apa aku merasa ada yang aneh dengan diriku, padahal sebenarnya itu mungkin hal yang normal tapi entah kenapa aku menganggapnya terlalu berlebihan. Sampai akhirnya aku merasakan sakit kepala yang tak kunjung sembuh sampai lebih dari 1 minggu. Walaupun rasa sakit itu sebenarnya tidak cukup menganggu, tapi karena hati ini yang kotor yang pada akhirnya membuat otak menjadi berpikir negatif, jadi berpikir segala kemungkinan yang buruk. Mungkin Allah sedang menguji hatiku, entah mengapa saat aku bertanya-tanya akan penyebab rasa sakit kepalaku ini aku sering sekali dengan tidak sengaja menemukan artikel kesehatan yang menjelaskan tentang penyakit yang ciri-cirinya adalah sakit kepala.

ITP (Idiophatic Trombocytopenic Purpura)

ITP (Idiophatic Trombocytopenic Purpura), apa itu??
Penyakit yang sama sekali aku belum pernah tahu, bahkan mendengar ada yang cerita saja belum pernah. Tapi ternyata tubuhku sempat mengidap penyakit ini. Penyakit yang tanda2nya sangat umum sekali, bahkan aku masih terlihat seperti orang sehat, tapi sebenarnya ada ketidakberesan di organ dalam tubuhku.

Ketidakberesan itu berawal dari tanggal 23 Mei 2014..
Saat itu aku baru pulang dari ngajar les, aku ke kamar mandi, trus aku tiba2 lihat di kakiku ada bintik merah seperti pembuluh darah pecah. Ku tekan2 tidak ada rasa sakit. Aku tanya pada mamaku, katanya tidak apa2, ya sudah aku tenang saja saat itu. Esok harinya, tiba-tiba gusiku berdarah dan tidak bisa berhenti, tidak seperti biasanya ketika aku sikat gigi gusiku memang slalu berdarah tapi pasti langsung berhenti. Pendarahan masih terus berlanjut sampai keesokan harinya dan bintik merah di kulit pun bertambah lagi di tangan. Tapi aku tetap tenang karena memang aku merasa fisikku masih kuat. Aku mencoba cari2 info di internet tentang penyebab gusi berdarah, kebanyakan mengatakan penyebabnya adalah karang gigi. Tapi ada satu artikel yang menyebutkan tentang penyakit itu, tapi waktu itu aku hanya baca judulnya saja dan tidak membaca seluruh isinya.

Karena aku berpikiran penyebabnya karang gigi, hari Senin tanggal 26 Mei aku pergi ke dokter gigi. Sama pak dokter karang gigiku dibersihkan, tapi ternyata tidak menyelesaikan masalah, malah pendarahannnya semakin banyak. Sebenarnya aku takut, tapi gak tau kenapa aku masih saja bisa tenang karena aku merasa masih kuat2 saja. Esok harinya aku ngajar les dari pagi sampai siang di daerah Sawojajar tanpa sarapan pagi, trus langsung menuju ke rumah mbak di daerah Dieng. Di rumah mbak aku malah makan bakso dan mie pedas di saat perut kosong, tapi semua rasanya baik2 saja. Esok paginya bintik merah di kulitku semakin banyak, aku mulai khawatir sama keadaanku. Akhirnya aku periksa ke dokter umum. Ketika diperiksa bintik2ku beliau mendiagnosa kalau itu hanya alergi. Saat aku tanya apa ada hubungannya dengan gusi berdarah, lalu beliau tanya balik apakah aku demam tapi aku tidak demam, jadi beliau dengan mudahnya mengatakan kalau tidak ada hubungannya. Ya sudah aku cuma diberi obat alergi saja. Sepulang dari dokter aku masih berangkat ngajar les dan semua masih baik2 saja. Sepulangnya ngajar ternyata bintik merah tiba2 muncul lagi di leher dan ada memar di lengan dan kaki yang ketika ditekan juga sama sekali tidak sakit. Aku semakin bingung sebenarnya aku ini sakit apa.

Besoknya tanggal 29 Mei kebetulan hari libur, hari itu aku ada janji ketemuan dengan teman kuliahku. Sebelum berangkat aku ngrasa kurang enak badan, jadi aku tidur dulu sebentar. Bangun tidur rasanya sudah lebih baik dan aku pun berangkat ke tempat janjian sama teman2. Sampai di sana semua baik2 saja. Waktu itu kami berpindah ke tempat lain dan ketika di angkot tiba2 perasaanku mulai nggak enak, tiba2 jantungku rasanya gak enak. Ketika sampai di tempat makan perasaanku semakin tidak tenang, saat makan pun tidak tenang, sampai akhirnya ketika selesai makan aku ke kamar mandi dan aku merasa pusing dan jantungku berdetak kencang. Teman2ku jadi bingung semua lihat kondisiku. Udah temen2ku gak ada yang bawa motor, jadinya aku harus minta jemput. Orang tuaku kebetulan sedang liburan sama tetanggaku, sedangkan adekku masih masuk kerja, akhirnya aku minta jemput kakak iparku. Sesampainya di rumah kakakku, aku langsung tidur di kamarnya dan dibuatin jamu, tapi tetap saja jantung ini masih belum tenang. Aku sholat ashar dan magrib, lalu aku baca Al-Quran, Alhamdulillah rasanya sudah lebih tenang. Lalu aku dijemput sama orangtuaku, dan diajak mampir makan dulu. Sesampainya di rumah rasanya badan ini capek semua, lalu aku minta dipijatin sama mamaku. Sampe jam 12 malam, aku masih juga belum bisa tidur, hadap kanan hadap kiri, rasanya susah sekali buat tidur, hingga akhirnya jam 1 aku baru bisa tidur.