ITP
(Idiophatic Trombocytopenic Purpura), apa itu??
Penyakit
yang sama sekali aku belum pernah tahu, bahkan mendengar ada yang cerita saja
belum pernah. Tapi ternyata tubuhku sempat mengidap penyakit ini. Penyakit yang
tanda2nya sangat umum sekali, bahkan aku masih terlihat seperti orang sehat,
tapi sebenarnya ada ketidakberesan di organ dalam tubuhku.
Ketidakberesan
itu berawal dari tanggal 23 Mei 2014..
Saat
itu aku baru pulang dari ngajar les, aku ke kamar mandi, trus aku tiba2 lihat
di kakiku ada bintik merah seperti pembuluh darah pecah. Ku tekan2 tidak ada
rasa sakit. Aku tanya pada mamaku, katanya tidak apa2, ya sudah aku tenang saja
saat itu. Esok harinya, tiba-tiba gusiku berdarah dan tidak bisa berhenti,
tidak seperti biasanya ketika aku sikat gigi gusiku memang slalu berdarah tapi
pasti langsung berhenti. Pendarahan masih terus berlanjut sampai keesokan
harinya dan bintik merah di kulit pun bertambah lagi di tangan. Tapi aku tetap
tenang karena memang aku merasa fisikku masih kuat. Aku mencoba cari2 info di
internet tentang penyebab gusi berdarah, kebanyakan mengatakan penyebabnya
adalah karang gigi. Tapi ada satu artikel yang menyebutkan tentang penyakit
itu, tapi waktu itu aku hanya baca judulnya saja dan tidak membaca seluruh isinya.
Karena
aku berpikiran penyebabnya karang gigi, hari Senin tanggal 26 Mei aku pergi ke
dokter gigi. Sama pak dokter karang gigiku dibersihkan, tapi ternyata tidak
menyelesaikan masalah, malah pendarahannnya semakin banyak. Sebenarnya aku
takut, tapi gak tau kenapa aku masih saja bisa tenang karena aku merasa masih
kuat2 saja. Esok harinya aku ngajar les dari pagi sampai siang di daerah
Sawojajar tanpa sarapan pagi, trus langsung menuju ke rumah mbak di daerah
Dieng. Di rumah mbak aku malah makan bakso dan mie pedas di saat perut kosong,
tapi semua rasanya baik2 saja. Esok paginya bintik merah di kulitku semakin
banyak, aku mulai khawatir sama keadaanku. Akhirnya aku periksa ke dokter umum.
Ketika diperiksa bintik2ku beliau mendiagnosa kalau itu hanya alergi. Saat aku
tanya apa ada hubungannya dengan gusi berdarah, lalu beliau tanya balik apakah
aku demam tapi aku tidak demam, jadi beliau dengan mudahnya mengatakan kalau
tidak ada hubungannya. Ya sudah aku cuma diberi obat alergi saja. Sepulang dari
dokter aku masih berangkat ngajar les dan semua masih baik2 saja. Sepulangnya
ngajar ternyata bintik merah tiba2 muncul lagi di leher dan ada memar di lengan
dan kaki yang ketika ditekan juga sama sekali tidak sakit. Aku semakin bingung
sebenarnya aku ini sakit apa.
Besoknya
tanggal 29 Mei kebetulan hari libur, hari itu aku ada janji ketemuan dengan
teman kuliahku. Sebelum berangkat aku ngrasa kurang enak badan, jadi aku tidur
dulu sebentar. Bangun tidur rasanya sudah lebih baik dan aku pun berangkat ke
tempat janjian sama teman2. Sampai di sana semua baik2 saja. Waktu itu kami
berpindah ke tempat lain dan ketika di angkot tiba2 perasaanku mulai nggak
enak, tiba2 jantungku rasanya gak enak. Ketika sampai di tempat makan
perasaanku semakin tidak tenang, saat makan pun tidak tenang, sampai akhirnya
ketika selesai makan aku ke kamar mandi dan aku merasa pusing dan jantungku
berdetak kencang. Teman2ku jadi bingung semua lihat kondisiku. Udah temen2ku
gak ada yang bawa motor, jadinya aku harus minta jemput. Orang tuaku kebetulan
sedang liburan sama tetanggaku, sedangkan adekku masih masuk kerja, akhirnya
aku minta jemput kakak iparku. Sesampainya di rumah kakakku, aku langsung tidur
di kamarnya dan dibuatin jamu, tapi tetap saja jantung ini masih belum tenang. Aku
sholat ashar dan magrib, lalu aku baca Al-Quran, Alhamdulillah rasanya sudah
lebih tenang. Lalu aku dijemput sama orangtuaku, dan diajak mampir makan dulu.
Sesampainya di rumah rasanya badan ini capek semua, lalu aku minta dipijatin
sama mamaku. Sampe jam 12 malam, aku masih juga belum bisa tidur, hadap kanan
hadap kiri, rasanya susah sekali buat tidur, hingga akhirnya jam 1 aku baru
bisa tidur.